MAKASSAR,- Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto didampingi Rektor Universitas Hasanuddin (Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc) menyerahkan 23 sertifikat tanah bagi dosen yang bermukim di Perumahan Dosen Unhas, Kampus Tamalanrea, Makassar.
Penyerahan sertifikat tanah tersebut berlangsung pukul 09.00 Wita di dua titik berbeda di lingkungan Perumahan Dosen Unhas, Blok AG dan Blok BG. Menteri ATR/BPN didampingi Rektor Unhas blusukan mendatangi langsung rumah warga yang menerima sertifikat tanah tersebut.
Rektor Unhas, Prof. JJ mengatakan penyerahan sertifkat tanah ini merupakan bentuk komitmen pimpinan Unhas untuk menyelesaikan permasalahan yang sejak lama diharapkan dan dinantikan warga perumahan Dosen Unhas Tamalanrea. Dirinya mengatakan, berkat kolaborasi serta kerja keras dan kerja cerdas seluruh elemen yang terlibat.
Lebih lanjut, Prof JJ menambahkan meskipun baru sebagian dosen yang menerima, tapi beliau beserta tim akan terus mengupayakan agar seluruh dosen dapat menerima sertifikat tanah mereka. Untuk itu, upaya kolaborasi masih terus diharapkan Unhas bersama pihak terkait yang memberikan bantuan untuk terealisasinya harapan lama para dosen lingkup Unhas.
“Terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada dosen kami. Ini menjadi bukti kerja keras tim yang dilakukan atas sinergitas bersama Kementerian ATR/BPN dan Pemerintah Provinsi Sulsel. Sebuah harapan kosong yang telah dicari selama puluhan tahun lamanya. Sehingga hari ini adalah hasil dari solusi yang ditawarkan dengan langkah strategis yang telah dilakukan,” jelas Prof JJ.
Pada kesempatan yang sama, Hadi Tjahjanto menuturkan status kepemilikan tanah bagi dosen Unhas menjadi satu hal yang harus diselesaikan. Menurutnya, dosen yang merupakan tenaga pengajar memiliki peran penting dalam mendukung dan menghasilkan sumber daya manusia berkualitas. Sehingga, kesejahteraan termasuk status jelas kepemilikan hak tanah menjadi penting untuk dimiliki.
“Saya tidak menjadi Panglima TNI jika tanpa jasa guru dan dosen. Penyelesaian landasan legal sertifikat tanah untuk dosen ini merupakan bentuk terima kasih dan penghargaan saya atas jasa para guru dan dosen. Semoga ini bisa membuat mereka senang dan bahagia, setelah penantian panjang akhirnya memperoleh legalitas atas tanah yang sudah lama dimanfaatkan,” jelas Hadi Tjahjanto.
Bidang tanah seluas 33,35 hektar dihuni oleh 627 dosen Universitas Hasanudin dengan peruntukan Perumahan Dosen (Perumdos) sejak 1980 tersebut telah memperoleh titik terang. Hal ini merupakan bentuk komitmen pimpinan Unhas melalui jalur proses sertifikasi perumahan dosen pada 2022 melalui permohonan dari Rektor Unhas.
Kelanjutan dari permohonan tersebut dilakukan pengukuran dan penelitian dokumen yang menyebutkan bahwa tanah tersebut bukan aset BMN Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebelumnya, pada Februari lalu telah diserahkan 12 sertifikat tanah kepada dosen Unhas.
Adapun nama-nama yang menerima sertifikat tanah :
1. Muh.Hasbi;
2. Husain Hasyim;
3. H.Nurdin Nara;
4. Hj. Syahribulan;
5. Achmad Zubair;
6. Ade Rosmana;
7. Raupong;
8. H. Abdul Karim;
9. Djumran Yusuf;
10. Hj. Farida
11. Hilal Anshari;
12. Nurdin Brasit;
13. Alimuddin;
14. Tahir Haning;
15. Yusuf;
16. Simon Sitoto ;
17. Lukman;
18. Kahar Lahae;
19. Kartini;
20. Marthen Luther Manda;
21. Gagaring P;
22. Rahmawaty Andinadja;
23. Arifin (*)
